Minggu, 31 Maret 2019

Perbedaan Pendapatan dan Keuntungan dalam Akuntansi

Dalam percakapan sehari-hari biasanya pendapatan dan keuntungan sering disalahartikan atau justru disamakan. Pada dasarnya, kedua hal tersebut benar-benar berbeda dalam pengertian persamaan dasar akuntansi. Kesalahan dalam penggunaan kata terkadang menyebabkan kebingungan bagi para pemula dalam investasi dan usaha. Perbedaan pendapatan dan keuntungan sesuai hakikat akuntansi harus diketahui. Pendapatan dan keuntungan mengacu pada uang yang dihasilkan perusahaan karena mungkin ada perusahaan yang menghasilkan pendapatan, tetapi memiliki kerugian bersih. Hal ini terjadi saat utang atau pengeluaran lebih besar atau melampaui pendapatan. Penjelasannya sebagai berikut.
ads
1.  Pengertian Pendapatan dan Keuntungan
a.  Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah total dana yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa yang menjadi kegiatan operasional utama perusahaan. Jika sebuah perusahaan menjual sepatu berarti pendapatan atau uang yang dihasilkan berasal dari penjualan sepatu sebelum menghitung biaya. Jika perusahaan tersebut juga memperoleh pendapatan dari investasi atau kegiatan lainnya berarti pendapatan tersebut tidak dianggap pendapatan karena bukan berasal dari penjualan sepatu. Pendapatan tambahan dari berbagai jenis biaya harus diperhitungkan dan dicatat secara terpisah.
b.  Pengertian Keuntungan
Keuntungan yang biasa disebut laba bersih adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi semua biaya, utang, aliran pendapatan tambahan, dan biaya operasional. Istilah keuntungan muncul dalam konteks laba kotor dan laba operasi yang berada di antara garis atas dan bawah. Laba kotor adalah pendapatan yang telah dikurangi biaya pokok penjualan (HPP). Laba operasi adalah laba kotor dikurangi semua biaya tetap dan variabel lainnya yang berhubungan dengan operasi bisnis seperti sewa, utilitas, dan gaji.

10 Bidang Akuntansi yang akan kamu temukan di Masa Depan!


Ketika masuk ke sebuah rumah sakit, pasti kamu akan melihat tulisan  dokter kulit, dokter bedah, dan berbagai macam dokter spesialis lain kan? Nah, spesialisasi ini terjadi karena adanya cabang bidang dalam satu keilmuan. Sama seperti dokter-dokter tadi, ilmu akuntansi juga punya berbagai bidang, lho!
Bagi kamu yang berniat melanjutkan kuliah ke jurusan akuntansi dan menggeluti profesi ini, tentunya berbagai bidang akuntansi ini jadi salah satu hal yang harus kamu pikirkan. Kalau begitu, langsung saja yuk kita bahas apa saja bidang-bidang yang terdapat di dalam ilmu akuntansi!
1. Akuntansi Keuangan (financial accounting)
Bidang akuntansi keuangan merupakan bidang yang paling banyak dipelajari. Biasanya, kalau orang menyebut kata “akuntansi” akan langsung terlintas mengenai bidang yang satu ini. Bidang ini berhubungan dengan pencatatan transaksi keuangan perusahaan seperti utang, perubahan asset, atau modal.
Tujuan utama dari bidang akuntansi ini adalah untuk menyajikan data dari setiap transaksi keuangan selama periode tertentu. Selain itu, akuntansi keuangan juga bertugas untuk membuat laporan keuangan dari data-data tersebut.
2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Berbeda dengan akuntansi keuangan, bidang ini secara khusus membantu pihak internal perusahaan dalam menentukan kebijakan. Akuntansi manajemen memberikan data real  kepada pihak manajemen sebagai bahan pembahasan untuk menentukan arah kebijakan perusahaan, terutama untuk hal yang menyangkut finansial.

Aktiva dan Passiva


Dalam konsep dasar akuntansi terdapat istilah aktiva dan pasiva yang harus dipahami. Banyak orang awam yang kurang paham tentang kedua hal ini sehingga harus memahami lebih lanjut agar tidak tertukar komponen-komponen aktiva dan pasiva yang juga termasuk transaksi bisnis perusahaan. Perbedaan aktiva dan pasiva dalam hakikat akuntansi sebagai berikut.
1. Pengertian Aktiva dan Pasiva
Aktiva atau harta ialah sumber daya ekonomi perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional yang meliputi biaya-biaya transaksi sebelumnya dan memiliki mafaat pada masa yang akan datang. Harta perusahaan berupa kelancaran (likuiditas) yang terdiri dari harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tak berwujud, dan harta-harta lainnya. Rumus harta adalah H(harta) = U(utang) + M(modal).
Pasiva ialah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan ini menjadi pengertian kewajiban dalam akuntansi yang terdiri dari utang lancar dan utang jangka panjang. Pasiva (liabilities) sesuai dengan jangka waktu atau umur terdiri dari utang jangka pendek (current liabilities) dan utang jangka panjang (long term liabilities).

Akuntansi sebagai Bidang Ilmu


Akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang perekayasaan. Dengan adanya kata “Perekayasaan”, maka memungkinkan bagi Akuntansi untuk selalu dapat dikembangkan dalam menghadapi berbagai perubahan lingkungan bisnis yang semakin pesat. Akuntansi tidak akan lagi statik dalam menghadapi transaksi ekonomi.
Brian Magee dalam bukunya “Accounting” memberikan definisi akuntansi sebagai ilmu (science). Definisi tersebut sangat singkat dan tidak ada penjelasannya lebih lanjut.
Accounting is science of recording and interpreting financial transactions.
Definisi tersebut terlalu sempit, karena hanya mencakup pencatatan dan interpretasi transaksi-transaksi keuangan. Perbedaan dengan definisi-definisi sebelumnya adalah pada kata “science” yang mengawali definisi ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa akuntansi merupakan bidang ilmu (science), bukan seni.